fuah@uinkhas.ac.id 082143270620

PPIKM KEMBALI ADAKAN WEBINAR BERTAJUK MODERASI BERAGAMA

Home >Berita >PPIKM KEMBALI ADAKAN WEBINAR BERTAJUK MODERASI BERAGAMA
Diposting : Kamis, 01 Jul 2021, 13:36:25 | Dilihat : 483 kali
PPIKM KEMBALI ADAKAN WEBINAR BERTAJUK MODERASI BERAGAMA


Jember- Kamis tanggal 1 Juli 2021 Pusat Pengkajian Islam Kebudayaan dan Masyarakat (PPIKM) Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora UIN KHAS Jember mengadakan kegiatan webinar dengan tema “Moderasi Beragama Perspektif Hadist Nabi Kajian Pemahaman Hadist Prof. Dr. Ali Mustafa Ya’qub”

Acara webinar ini dibuka langsung oleh sambutan Bapak Hefni Zain selaku Warek III UIN Khas Jember. Beliau menyampaikan acara-acara semacam ini bisa diplaning secara baik agar mendapatkan banyak manfaat, dan terus diperbaiki agar kedepannya menjadi lebih baik.  Selain itu ada pertanggung jawaban ilmiah agar memberikan kemanfaatan bagi semua pihak.

Selanjutnya pengantar sekaligus opening diskusi webinar pagi ini disampaikan oleh Dekan FUAH, M. Khusna Amal. “Webinar ini merupakan putaran kedua setelah sebelumnya mengadakan kegiatan webinar dengan tema yang berbeda.” Ungkap lelaki yang akrab disapa Amal ini. Lebih lanjut Amal menyampaikan bahwa banyak ilmuan dan ahli memposisikan Ali Ya’qub sebagai ulama intelektual yang moderat. Topik yang diangkat kali ini diangkat pun cukup menarik dan relevan terkait dengan amanat dari Kemenag sebagai lembaga negara yang menjujung tinggi nilai toleransi dan moderasi beragama.

Narasumber pertama Dr. Ahmad Ubaidy Hasbillah yang merupakan dosen PTIQ dan Darul Sunnah Jakarta. Prof. Dr. Ali Mustafa Ya’qub adalah sosok yang sangat tertarik dengan isu-isu moderasi beragama, toleransi, dan terorisme radikalisme. “Beliau cenderung menghindari kata islam moderat bukan berarti beliau tidak setuju dalam hal mencapai tujuan moderasi beragama.” Jelasnya. Hal ini dilakukan agar adil dan berimbang agar tidak ke kanan ataupun ke kiri. Kriteria moderat sulit di kriterikan karena sering mengklaim diperlukan standar yang diatur oleh negara.

Narasumber kedua Limmatus Sauda, M.Hum yang merupakan dosen Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto menyampaikan bahwa pemikiran Prof. Ali Mustafa ketika berbicara mengenai hadis adalah memaknai hadis sebagai tafsir pertama  Al-quran. Limma juga menjelaskan bagaimana sosok Nabi sebagai tauladan dalam beragama, dalam menafsirkan Al-Quran dan cara mencontohkan hidup beragama yang baik. “Posisi hadis sangat penting terlebih harus melihat perbuatan Nabi terutama dalam hal bagiamana cara beragama beliau.” Tuturnya perempuan kelahiran  pulau Madura ini.

Narasumber ketiga yaitu Makhrus, M.A beliau merupakan dosen FUAH UIN Khas Jember mencoba menyampaikan pendapatnya tentang Ali Ya’qub di awal presentasinya, “Sosok Prof. Ali menurut saya identik dengan sosok yang tegas, disiplin dan secara prinsip sangat kuat namun tidak menafikan bahwa beliau adalah sosok yang moderat.” Bukanya. Menurut Makhrus, hal ini tercermin dari buku-buku karya Ali ya’qub, walaupun lulusan Saudi_yang dalam hal ini identic denganpaham Wahabi., namun ia tidak menampakkan bahwa kesehariannya ia cenderung mengikuti faham wahabi. Beliau bisa menempatkan diri tidak mengikuti wahabi tapi tetap dekat menjalin hubungan baik dengan kedubes Saudi. Sosok Prof. Ali tetap menjadi santri yang menghormati guru-gurunya di pesantren. Beliau juga disebut sebagai icon hadis Indonesia.

Acara webinar berakhir sekira pukul 11 setelah berakhirnya sesi tanya jawab antara audiens dengan nara sumber. (Tama)

 

 

;