fuah@uinkhas.ac.id 082143270620

ALUMNI PRESTATIF YANG MENJUARAI TAHFIZH DAN TAFSIR TIGA BAHASA

Home >Berita >ALUMNI PRESTATIF YANG MENJUARAI TAHFIZH DAN TAFSIR TIGA BAHASA
Diposting : Jumat, 29 Dec 2023, 11:38:54 | Dilihat : 339 kali
ALUMNI PRESTATIF YANG MENJUARAI TAHFIZH DAN TAFSIR TIGA BAHASA


Jember.  Ahmad Syaifuddin Amin, pria tampan yang lahir di Banyuwangi, 14 Januari 1997. Setelah menyelesaikan hafalan al-Qur’annya di PP. Darussyafa’ah Banyuwangi, ia memutuskan untuk mendalami al-Qur’an di jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humanira UIN Kiai Haji Achmad Shiddiq (red, dulu IAIN Jember).

Selama menjadi mahasiswa IAIN Jember yang kini telah berubah menjadi UIN Kiai Haji Achmad Shiddiq, ia lebih dikenal dengan nama atau panggilan Amin. Amin mendalami ilmu-ilmu al-Qur’an dan mengikuti sejumlah kompetisi di bidang pemahaman al-Qur’an. Di bidang Fahmil Qur’an, ia beberapa kali menjuarai Musabaqah Fahmil Qur’an di Tingkat provinsi dan dua kali meraih juara nasional di Musabaqah Fahmil Qur’an (Hai’ah ‘Alami li Tahfizh al-Qur’an 2017 dan di UNIDA pada tahun 2018).

Di bidang hafalan al-Qur’an, ia juga sering menjuarai beberapa kali kompetisi. Di samping meraih juara 1  MHQ (Musabaqah Hifzhil Qur’an) tingkat ASEAN di Jakarta 2018, setidaknya sembilan prestasi ia peroleh di MHQ lain baik di tingkat lokal hingga nasional.

Minat Amin untuk mendalami tafsir al-Qur’an di bangku kuliah dengan bekal bimbingan dari dosen-dosen di Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora (FUAH), salah satunya bimbingan langsung dari Dr. KH. Mawardi Abdullah, Lc, M.A, mengantarkan Amin juga berprestasi di bidang Musabaqah Tafsir al-Qur’an. Musabaqah Tafsir al-Qur’an adalah salah satu kompetisi yang tidak hanya mengujikan pemahaman peserta terhadap al-Qur’an dengan bahasa tertentu tetapi juga menguji kekuatan hafalan al-Qur’an masing-masing peserta. 

Sejak pertama kali dibimbing mengikuti Musabaqah Tafsir al-Qur’an Bahasa Arab pada tahun 2017, Amin akhirnya menjuarai Musabaqah Tafsir al-Qur’an Bahasa Arab di Tingkat Nasional dua kali (STQN 2019 dan MTQ JHQ NU 2018), di samping beberapa Musabaqah Tafsir al-Qur’an Tingkat Provinsi.

Tidak berhenti di Bahasa Arab, Amin juga melanjutkan di Musabaqah Tafsir al-Qur’an Bahasa Inggris, hingga meraih juara 1 Musabaqah Tafsir al-Qur’an di MTQ Nasional 2022. Pada tahun 2023 ini, Amin kembali meraih juara 1 Musabaqah Tafsir al-Qur’an Bahasa Indonesia di Tingkat Provinsi Jawa Timur.

“Memang Bahasa Indonesia bukan bahasa asing. Tetapi dalam Musabaqah Tafsir al-Qur’an, cabang Bahasa Indonesia justru cenderung lebih ketat kompetisinya karena banyak mantan juara-juara tahfizh nasional-internasional yang mengikuti cabang ini. Itu kenapa saya semangat untuk mengikutinya. Dan yang jelas, saya juga ingin membuktikan bahwa ada kader jurusan Tafsir yang bisa juara tafsir tiga bahasa. Semoga Allah wujudkan itu hingga juara nasioanal Bahasa Indonesia di MTQ Nasional 2024 nanti.” Tutur Amin.

Tidak ingin meninggalkan kewajibannya sebagai akademisi, Amin berhasi menuntaskan pendidikan S1 nya di Jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT), Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora (FUAH) pada 2019 lalu sebagai yudisi terbaik FUAH sekaligus penulis skripsi terbaik. Pada saat wisuda perguruan tinggi, ia juga menyabet prestasi sebagai wisudawan dengan IPK tertinggi Tingkat sarjana pada periode wisuda awal 2019.

Prestasi akademik ini dilanjutkan Amin dengan meraih IPK tertinggi fakultas sekaligus lulusan tercepat di jurusannya saat menepuh pendidikan jenjang magister Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kini Amin tercatat sebagai awardee Beasiswa Indonesia Bangkit program doctoral Luar Negeri dan akan segera melanjutkan di Ph.D in Qur’an and Sunnah, International Islamic University Malaysia di awal 2024 nanti.

Salain prestasi akademik tersebut, Amin juga aktif menulis karya ilmiah. Belasan artikel ilmiah ia publikasikan di jurnal-jurnal ilmiah nasional dari sinta 4 hingga sinta 2. Ia juga menerbitkan dua buku ber ISBN dan menjadi presenter di beberapa seminar Internasional sejak 2020.

Bukan hanya di bidang akademik, Amin juga mengabdikan diri di Masyarakat dengan aktif mengajar al-Qur’an secara forml dan non formal. Untuk melakukan kaderisasi di bidang al-Qur’an, Amin menjadi salah satu inisiator dan tim pendiri Madrasah Diniyah Al-Quran (MADINA) Ibnu Katsir yang berfokus mengkader hafizh-hafizh cilik usia SD. Dengan keberadaan MADINA, kini di Jember kita bisa menemui banyak anak usia 9-11 an tahun yang sudah hafal belasan juz bahkan 30 juz al-Qur’an.

Adapun di pembelajaran al-Qur’an Tingkat lanjut, Amin bergabung merintis Markaz Qiroat Indonesia (MQI) sejak 2021 dan kini ia  mengabdikan diri sebagai pengajar sekaligus wakil ketua umum di MQI. MQI fokus pada pengembangan Ilmu al-Qur’an terkhusus ilmu Qiroat dengan kurikulum sistematis mengandalkan hafalan dan pemahaman matan ilmiyah di bidang Qiroat yang menjadi rujukan internasional namun masih belum banyak di kaji di Indonesia.

Dengan beberapa prestasi dan karya di atas, tidak heran Amin beberapa kali meraih penghargaan dari pemerintan seperti Mahasiswa berprestasi internasional (dari Kemendikbud Banyuwangi, 2018 dan 2021), Pemuda pelopor bidang sosial, budaya dan keagamaan (Dispora Banyuwangi 2019 dan 2020) dan Guru berprestasi (Pemkab Jember 2019).

Kini, Amin sedang bersiap untuk melanjutkan karir akademiknya di negeri jiran. Semoga kisah singkat ini dapat menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi mahasiswa di Jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT), Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora UIN Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember dan Masyarakat umum yang mencintai ilmu pengetahuan. (Zainal Anshari/Tam)

;