fuah@uinkhas.ac.id 082143270620

Genjot Peningkatan Mutu Akreditasi Internasional dan Unggul FUAH Mengadakan Kegiatan Crash Program di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Home >Berita >Genjot Peningkatan Mutu Akreditasi Internasional dan Unggul FUAH Mengadakan Kegiatan Crash Program di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Diposting : Senin, 12 Dec 2022, 10:24:18 | Dilihat : 361 kali
Genjot Peningkatan Mutu Akreditasi Internasional dan Unggul FUAH Mengadakan Kegiatan Crash Program di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang


Malang, Desember 2022 – Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir beserta Program Studi Bahasa dan Sastra Arab melakukan peningkatan mutu akreditasi menuju akreditasi internasional di Kota Batu, Malang. Acara dilaksanakan selama dua hari, mulai dari 2-3 Desember dan 8-9 Desember 2022. Kegiatan yang diadakan selama dua hari ini berlangsung di Rumah Singgah Universitas Islam Negeri Malang. Acara dibuka oleh sambutan dari Wakil Rektor II, Dr. Moch. Chotib, MM. Dalam sambutan Dr. Moch. Chotib, MM. berharap bahwa Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora UIN KHAS Jember bisa memberikan motivasi terhadap fakultas lain di lingkungan UIN KHAS JEMBER. Tugas yang dikerjakan terkait program akreditasi internasional tidak hanya disikapi sebagai tugas, namun untuk membangun masa depan. 

Narasumber Crash Program peningkatan mutu menuju akreditasi internasional adalah Head of Quality Insurance UIN Malang, Dr. Hilmi Saifuddin, M.Fil.I. Contoh akreditasi internasional yang sudah diakui oleh Indonesia seperti yang dijelaskan oleh Dr. Hilmi yaitu FIBAA, ASSIN, ABEST21, AACSB, ABET, IABEE, dan ASIC. Akreditasi internasional dilakukan lembaga akreditasi dari negara lain atas permintaan pergruaan tinggi atau program studi untuk melakukan kaji ulang dan evaluasi terhadap kriteria atau standar mutu program studi pengusul. Pada umumnya, lembaga akreditasi internasional menggunakan model akreditasi berbasis outcomes (capaian lulusan). Proses akreditasi dilakukan dengan mengevaluasi tingkat ketercapaian outcomes prodi dan mengevaluasi berbagai kriteria mutu yang dapat mendukung ketercapaian outcomes. Status akreditasi diberikan kepada prodi yang memenuhi kriteria mutu yang memungkinkan outcomes dapat dicapai, sebaliknya status tak terakreditas untuk prodi dimana beberapa kriteria mutu tidak tercapai sehingga berdampak pada ketidaktercapaian outcomes. Jika ada dua prodi yang sama dan terakreditasi oleh lembaga akreditas yang sama, outcomes pada prodi itu adalah setara. Menurut Dr. Hilmi, konsekuensi dari akreditasi internasional harus memiliki Career Development Center (CDC) dan didukung oleh kurikulum yang sesuai. Proses penyusunan mulai dari plan, do, study, dan act. Materi kedua dilanjutkan oleh Dr. M Faisol, M.Ag. Dr. Faisol menjelaskan bahwa di setiap kegiatan dapat dilakukan 3 pelaporan: laporan keuangan, laporan berita, dan laporan akademik. 

(Maulida Dwi A)

 



 

;