Dosen FUAH UIN Khas Jember Gelar FGD Pengabdian Masyarakat Bertema Moderasi Beragama Melalui TikTok

Jember- Dosen Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora (FUAH) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember menggagas sebuah inisiatif pengabdian kepada masyarakat yang inovatif. Melalui Focus Group Discussion (FGD), mereka mengusung tema penguatan moderasi beragama dengan memanfaatkan media sosial TikTok sebagai sarana dakwah. Kegiatan ini berbasis service learning dan berkolaborasi dengan mahasiswa FUAH.
Acara yang berlangsung di Aula FUAH pada Selasa, 26 Agustus 2025 ini menghadirkan dua narasumber kompeten , yaitu Zaimatil Ashfiya, M.Pd.I, yang juga merupakan Koordinator Program Studi Bahasa dan Sastra Arab FUAH, dan Dr. Syukron Latif, M.A, seorang pakar dalam studi Al-Qur'an. FGD ini dipandu oleh M. Al Qautsar Pratama, M.Hum, dosen Sejarah Peradaban Islam, sebagai moderator.
Kegiatan yang dihadiri oleh 30 mahasiswa FUAH ini bertujuan untuk membekali generasi muda, khususnya mahasiswa, dengan pemahaman dan keterampilan dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama di platform digital yang populer di kalangan mereka. Pemilihan TikTok sebagai media utama didasarkan pada potensinya untuk menjangkau audiens yang luas dengan konten yang kreatif dan mudah dicerna.
Zaimatil Ashfiya dalam paparannya menekankan pentingnya adaptasi metode dakwah di era digital. "TikTok, dengan format video pendeknya, menantang kita untuk bisa menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang sejuk dan moderat secara efektif dan menarik. Ini adalah bagian dari ijtihad kita dalam berdakwah di zaman sekarang," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Syukron Latif menyoroti substansi dari moderasi beragama itu sendiri. Ia menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah inti dari ajaran Islam yang mengedepankan keseimbangan, keadilan, dan toleransi. "Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mampu menjadi garda terdepan dalam menangkal narasi-narasi ekstrem di media sosial dengan konten yang mencerahkan dan mempersatukan," tegasnya.
Konsep service learning yang diusung dalam kegiatan ini memungkinkan mahasiswa tidak hanya menerima materi secara pasif, tetapi juga terlibat langsung dalam merancang dan memproduksi konten TikTok yang bermuatan moderasi beragama. Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa ini diharapkan dapat menghasilkan luaran konkret berupa kampanye digital yang positif dan berkelanjutan.
M. Al Qautsar Pratama, selaku moderator, menyimpulkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis FUAH UIN Khas Jember dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan tantangan zaman. "Kami berharap, melalui kegiatan ini, mahasiswa FUAH dapat menjadi kreator konten yang tidak hanya kreatif, tetapi juga bertanggung jawab dalam menyebarkan pesan-pesan keislaman yang rahmatan lil 'alamin," tutupnya. (Tam)