fuah@uinkhas.ac.id 082143270620

Webinar PPIKM seri ke-4 usung tema Riset Sejarah Sosial dan Budaya

Home >Berita >Webinar PPIKM seri ke-4 usung tema Riset Sejarah Sosial dan Budaya
Diposting : Senin, 16 Aug 2021, 07:57:01 | Dilihat : 365 kali
Webinar PPIKM seri ke-4 usung tema Riset Sejarah Sosial dan Budaya


Pada Hari Senin 02 Agustus 2021 Pusat Pengkajian Islam dan Kebudayaan (PPIKM) UIN Khas Jember kembali mengadakan seminar nasional yang bertemakan “Riset Sejarah Sosial dan Budaya: Pemetaan Islam Moderat Di Indonesia”. Acara ini menghadirkan para narasumber dari berbagai bidang keilmuan seperti Dr. Eva Nur Arovah, M.Hum, Dr. Roni Tabroni, S.Pd, M.A dan Amin Fadlilllah, Ph.D.

Acara dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. Miftah Arifin, M. Ag selaku Wakil Rektor I UIN Khas Jember. Beliau menyampaikan bahwa PPIKM menjadi salah satu media dalam hal kajian Islam moderat dan semoga acara seperti ini tetap terus berlanjut. Perlu dijadikan sebuah tema bagaimana merawat Islam moderat berbasis nusantara sehingga meminimalisir isu-isu radikalisme yang marak terjadi di Indonesia. Sambutan kedua disampaikan oleh Dr. M. Khusna Amal, M.A selaku Dekan FUAH UIN Khas Jember. Kegiatan ini merupakan kegiatan keempat yang diselenggarakan oleh PPIKM. Semoga webinar dan diskusi semacam ini menjadi wahana sosialisasi hasil-hasil dan wacana ilmiah secara luas kepada masyarakat. Selain itu kegiatan ini bisa memperkuat jaringan intelektual dalam memperkokoh wacana islam moderat. Lebih jauh kita mengharapkan kita dapat menjalin MOU untuk melakukan riset kolaboratif dan itu menjadi output yang real bagi institusi terutama bagi FUAH UIN Khas Jember.

Pemateri pertama yakni Dr. Roni Tabroni, S.Pd, M.A beliau adalah Dosen STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu.  ada beberapa ahli yang menentang dengan istilah moderat karena tema moderat diciptakan oleh Amerika sebagai kampanye anti terorisme. Menurut Quraish Shihab Islam Moderat adalah tidak ke kiri dan tidak kanan tapi berada ditengah-tengah. Sejarah islam moderat dimulai pada abad ke 18 dan 19. Di Indonesia khusunya ketika berdirinya kerajaan islam pertama Samudra Pasai sudah memiliki karakter moderat. Pada masa kolononial banyak muncul organisasi islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis dll sudah menerapkan sistem moderat.

Pemateri Kedua yakni Dr. Eva Nur Arovah, M.Hum, beliau merupakan Dosen Sejarah IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Tema-tema yang berkaitan dengan sosial budaya terkadang seorang sejarawan itu beruntung karena dapat menggambarkan lintas waktu.  Islam yang datang awal ke Indonesia tidak membawa kubah, hal ini terbukti ketika bangunan masjid tidak mengikuti corak seperti yang ada di Arab. Islam moderat itu diklaim sebagai islam yang adil tidak mungkin istilah ini hadir dengan tiba-tiba. Sehingga radikalisme terorisme menjadi kontra dari istilah moderat sendiri. Islam moderat menjadi gagasan besar ketika banyak peristiwa besar yang terjadi di Indonesia seperti Bom Bali, FPI, HTI dll. Saya kira islam moderat saat ini menjadi mayoritas.

Pemateri ketiga yakni Amin Fadlillah, P.hD. Beliau merupakan Dosen FUAH UIN Khas Jember, dalam webinar kali ini beliau membandingkan islam moderat yang ada di Indonesia dengan Malaysia.  Islam itu tidak boleh terpinggirkan baik dalam aspek sosial, budaya, ekonomi dll. Jika kita berbicara islam moderat di Indonesia maka akan berbicara NU dan Muhammdiyah dan itu mungkin terlalu klise. gerakan islam moderat menjadi gerakan mainstream di Asia Tenggara. Acara ini berakhir sekitar pukul 11.30 Wib dan diikuti oleh antusias yang tinggi dari para peserta webinar. (Tama)

;