RAKOREV FUAH HADIRKAN KETUA LPM dan KAPUS Pengembangan Standar Mutu UIN KHAS JEMBER
Menjelang Libur panjang Idul Fitri, FUAH mengadakan Rakorev sekaligus buka bersama dengan Internal FUAH. Selain itu, Dr. Sahlan dan Dr. mursalim dari LPM juga menjadi tamu undangan sebagai narasumber dalam rakorev tentang kurikulum MBKM UIN KHAS Jember.
Acara yang dimulai pukul 14.00 ini dimulai dengan pemaparan dan Penyampaian rancangan MBKM dari masing-masing Koordinator prodi. Dari pemaparan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa mata kuliah yang dapat menjadi sasaran kurikulum MBKM di dalam lingkungan internal perguruan tinggi adalah sebanyak 7 mata kuliah untuk Prodi BSA 10 mata kuliah untuk Prodi IAT, 12 Mata kuliah Untuk prodi SPI dan 7 Mata kuliah pula untuk Prodi ilmu hadis.
Ketua LPM, Mursalim menyampaikan ada beberapa syarat utama agar program studi bisa diakreditasi yaitu Kurikulum, SDM, Penjaminan Mutu dan ketepatan waktu lulusan dan masa tunggu” Jika tidak terpenuhi salah satu maka, prodi tersebut tidak dapat diakreditasi. Salah satunya ya kurikulum ini. Makanya kegiatan ini menjadi penting bagi kita untuk lebih memahami alur dari MBKM ini.”
Sahlan yang merupakan kepala pusat pengembangan standar mutu LPM menyatakan bahwa, “Mata kuliah yang dihasilkan untuk MBKM, harus disesuaikan dengan perguruan tinggi awal.” Jika pada PT lain nama mata kuliah di luar PT dan jumlah sks yang tidak sama, maka harus menggunakan patokan nama matkul di internal PT, mengikuti pedoman konversi. Sebaba nilai yang dimasukkan adalah nilai yang sesuai denganmata kuliah di dalam PT.
Sebagaimana telah ditetapkan bahwa yang bisa mengikuti kurikulum MBKM ini adalah mahasiswa angkatan 2021 yang berada pada semester 5. Jadi belum bisa dilihat saat ini contoh konkret penerapan kurikulum MBKM ini. Nantinya Berkaitan dengan kerjasama akan menjadi wilayah tanggung jawab wakrek 3 dan wadek 3 untuk mengadakan kerjasama dengan kampus lain. Sehingga Inti dari program kurikulum MBKM yaitu memberi kesempatan kepada Mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah di luar prodi dan fakultas sifatnya hanya memfasilitasi ini dapat terlaksana dengan baik. (Zoel/Medcen)
