fuah@uinkhas.ac.id 082143270620

FUAH Sukses Gelar NGOBRAS, Memetakan Peluang dan Tantangan Mahasiswa PTKIN

Home >Berita >FUAH Sukses Gelar NGOBRAS, Memetakan Peluang dan Tantangan Mahasiswa PTKIN
Diposting : Selasa, 18 Oct 2022, 14:57:16 | Dilihat : 288 kali
FUAH Sukses Gelar NGOBRAS, Memetakan Peluang dan Tantangan Mahasiswa PTKIN


FMC- Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora UIN KH. Achmad Siddiq Jember menyelenggarakan acara Ngobrol Bareng Santai (Ngobras) pada Jumat, 7 Oktober 2022 pukul 13.00 WIB yang bertempat di Aula FUAH Lantai 2. Acara yang mengangkat tema ‘Generasi Milenial Dalam Arus Perubahan Sosial: Reposisi Tantangan dan Peluang Mahasiswa PTKIN’ ini mengundang narasumber-narasumber yang kredibel dan ahli dalam bidangnya untuk berbicara dalam forum secara Hybrid melalui platform Zoom Meeting. Narasumber yang turut menyampaikan materi dalam diskusi kali ini diantaranya adalah Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, (anggota DPR RI), Dr. Mohammad Zakaria Al-Anshari (Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa Kemenlu RI), Prof. Dr. H. Masnun Tahir (Rektor UIN Mataram), dan Muhammad Aziz Hakim (Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag RI).

Muhammad Arif Mustaqim, Dosen Sosiologi Agama di FUAH didapuk menjadi moderator dalam diskusi kali ini. Kesempatan pertama untuk berbicara bagi narasumber ia berikan kepada Ibu Nihayatul Wafiroh. Dalam paparannya, Perempuan yang akrab disapa Ning Nihayah ini menyampaikan kesempatan yang dapat diambil mahasiswa PTKIN di kancah perpolitikan nasional. Sementara itu, pembicara kedua, Dr. Zakaria Al-Anshari berkesempatan memaparkan tantangan milenial di era digital yang serba cepat mengalami perubahan.

Rektor UIN Mataram, Prof. Masnun Tahir menjelaskan bahwa “Generasi milenial sekarang dihadapkan pada tsunami informasi yang mengharuskan para kawula muda untuk bisa bisa memfilter dan menyaring segala informasi yang masuk agar tidak berujung pada berita hoax atau miskomunikasi.” Jelasnya.

Speaker terakhir, Bapak Muhammad Aziz Hakim menjelaskan bahwa PTKIN sebagai perguruan tinggi berbasis agama menjalani sebuah proses perkembangan yang perlu diantisipasi dan harus pula menjaga identitas agar tetap dapat mendidik karakter generasi muda dengan baik.

Diskusi yang sangat berbobot dan penuh dengan kedalaman pemaparan materi oleh narasumber memberi sebuah pandangan baru bagi para audiens yang hadir, baik secara offline maupun online, utamanya bagi mahasiswa UIN KHAS sendiri. Mahasiswa dapat mengimplementasikan segala ilmu dan saran yang disampaikan oleh narasumber dalam kehidupannya sebagai pelajar perguruan tinggi agar dapat menjadi seorang manusia yang bermanfaat.

(Sdb/Qys/ds)

;